Status Muhammad Arifin Ilham tentang Qoddafy

Status KH. Muhammad Arifin Ilham tentang Qoddafy dalam facebook mengundang banyak reaksi, ada yang setuju ada yang menentang, berikut statusnya :

kitaheran.wordpress.comAlhamdulillah, sudah 3 X ke Libya, & 2 X sholat berjamaah di lapangan Moratania & Lapangan Tripoli sholat berjamaah yg dihadiri 873 ulama seluruh dunia & rakyat Libya, dg Imam langsung Muammar Qoddafy, bacaan panjang hampir 100 ayat AlBaqoroh, sbgn besar jamaah menangis, sebelumnya syahadat 456 muallaf dari suku2 Afrika, & dakwah beliau sll mengingatkan ttg ancaman Zionis & Barat, Pemimpin Arab boneka AS, selamatkan Palestina, Afghan & Irak…inilah kesanku pd almarhum, sahabatku FIllah.

K. H. Muhammad Arifin Ilham

Bagaimanapun juga, keadaan Qoddafy (biasa ditulis: Gaddafy) telaah disesatkan oleh banyak ulama Ahlussunnah wal jama’ah, berikut penyimpangan-penyimpangan Qoddafy:

Tulisan ini saya nukil dan saya terjemahkan dari buku karya Syaikh Mujahid Abdurrahman Hasan yang berjudul “Qaddafy Musailamah al Ashr : Qaddafy, Musailamah Modern” dengan pengantar dari Syaikh Mujahid Abu Mundzir As Saidy Amir Jama’ah Jihadyah Libya :

Berikut beberapa penyimpangan dari sang Musailamah Modern

1.    Tentang Haji tahun 1400 H

“Haji tahun 1400 H ini hanya merupakan permainan tepuk tangan dan siulan belaka sebagaimana pada zaman jahiliyyah. Karena itu, apa artinya haji tahun ini dan juga tahun-tahun selanjutnya jika pendudukan Amerika masih terus berlanjut di Baitullah Masjidil Haram ? (Khutbah Iedul Adha di kota Jadu 19 Oktober 1990)

2.    Tentang Ka’bah

“Ka’bah adalah berhala terakhir yang masih tersisa di antara berhala-berhala lainnya” (Pembukaan Majlis Ittihad Al Jami’at Al Arobiyyah di kota Benghazi 18 Februari 1990)

3.    Tentang Melontar Jumrah

“Kalian semua melontar jamarat ? Yang wajib saat ini bagi kalian adalah melempar Zionis yahudi di Palestina. Setiap seorang dari kita membawa tujuh batu lalu pergi ke Palestina dan melempar para Zionis itu. Inilah Jihad sesungguhnya, inilah melontar Jamarat yang sebenarnya. Apa artinya melontar tujuh batu ke arah sebuah tonggak ? Inilah ganti dari melontar Jamarat, inilah Haji yang sebenarnya di zaman ini”. (Pembukaan Muktamar II Qiyadah Sya’biyyah Al Alamiyyah di kota Benghazi Trablus 19 Maret 1990)

4.    Tentang Hijab

“Hawa telanjang bulat tanpa sehelai benang. Siapa yang lebih tahu dibandingkan Allah ? Allah menciptakan kita sejak awal seperti itu. Inilah fithrah kita. Kalau bukan karena setan, kita tidak memakai sehelai benang pun, bahkan meskipun sehelai daun blueberry (waraqah tuut). Setan lah yang menyebabkan kita harus memakai pakaian seperti ini. Sedangkan sebelum itu, secara naluriah kita ini telanjang. Hijab sendiri adalah hasil perbuatan setan karena hijab adalah bentuk lain dari daun blueberry, dan ini adalah hasil karya setan untuk mencegah kita dari kemerdekaan dan melangkah ke depan …. Tidak mungkin bagi wanita harus mengenakan hijab dan tinggal di rumah saja. … haram…… hijab adalah hijab maknawi”. (Pidato di depan Parlemen Tunis 8 Desember 1988)

5.    Tentang Khulafaur Rasyidin

“Rasulullah Shollallohu ‘alaihi wa Sallam berlepas diri dari para Khalifah sepeninggal beliau. Ali menjadi Khalifah, tetapi mengapa ia diperangi oleh setengah dari kaum muslimin ? anak cucunya juga diperangi. Utsman tidak pantas sebagai Khalifah karena ia seorang aristokrat dan mengangkat kerabatnya sebagai pembantu-pembantunya. Ia telah menyebarkan nepotism ke seantero wilayah Islam sehingga ia dibunuh… “. (Multaqo II Universitas dan Ma’had Aly di Trablus 30 Maret 1991)

6.    Tentang Riba

“Sistem ekonomi adalah sistem yang sudah mendunia. Dunia Islam seluruhnya menerapkan sistem ini. Jika mereka semua menerapkannya, maka kita juga. Siapa yang bilang haram ? Tidak haram. Tidak benar bahwa sistem ekonomi dunia saat ini adalah haram”. (Muktamar Wartawan se-dunia, 13 Juni 1973. Ini adalah jawaban atas pertanyaan seorang wartawan Reuter cabang Mesir tentang riba)

7.    Tentang Hadits Nabi Shollallohu ‘alaihi wa Sallam (bukti bahwa Qaddafi adalah penganut Madzhab Ingkarus Sunnah)

”Jika ada seseorang berkata kepada kita : ”Hadits Rasulullah Shollallohu ‘alaihi wa Sallam harus kita muliakan dan kita hormati serta wajib disikapi sebagaimana kita bersikap terhadap Al Qur’an, INI ADALAH SYIRIK !!!! Mungkin ucapan saya ini kedengaran asing. Ini disebabkan saat ini kita sudah sangat jauh dari Islam, dan kita sedang berada di tengah jalan menuju penyembahan berhala dan menjauhkan kita dari Al Qur’an dan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka tidak ada jalan lain agar kita tidak terjerumus dalam penyembahan berhala dan penyimpangan yang sangat berbahaya kecuali dengan cara berpegang teguh kepada Al Qur’an saja dan beribadah kepada Allah semata”. (Ceramah pada acara Maulid Nabi di Masjid Maulawi Muhammad di kota Trablus 19 Februari 1978)

8.    Tentang Syari’ah Islam

“…… oleh karena itu Syari’ah Islam seharusnya cukup disikapi sebagai sebuah Madzhab Fiqh yang disusun oleh seseorang. Kedudukannya sama dengan undang-undang Romawi atau undang-undang Napoleon atau undang-undang lainnya yang disusun oleh para ahli hukum Perancis, Italia atau dari kaum muslimin ………………….. Maka siapa saja yang mempelajari undang-undang Romawi pasti akan menyimpulkan bahwa para ulama Islam menyusun undang-undang yang sangat mirip dengan undang-undang Romawi, akan tetapi mereka tidak mau mengakuinya. Mereka menyatakan bahwa ini adalah Agama (syari’ah Islam)”. (Pertemuan ramah tamah dengan para huffadz Al Qur’an di kota Trablus 3 Juni 1978)

9.    Tentang Pengakuannya Sebagai Nabi

Dalam sebuah wawancara dengan Mirella Bianco, seorang wartawati dari Italia yang bertanya kepadanya : “ Wahai Nabi Allah … apakah engkau juga menggembala kambing ?”. Qaddafi menjawab : “Ya, tentu…. Tidak ada satu Nabi pun yang tidak menggembala kambing”. (“Qaddafi : Messenger of Dessert” tulisan Mirella Bianco halaman 241)
Inilah Gaddafi yang sesungguhnya, maka tidak usah terkejut kalau sekarang ia mengatakan tidak perlu jihad Chechnya, Mindanao, Dagestan dan sebagainya sebagaimana dikutip dalam majalah Sabili.

Sumber: http://nahimunkar.com/muammar-gaddafi-diktator-tokoh-sesat-masakini-tewas-diseret-dari-gorong-gorong-limbah/

Dan ini fatwa dari Yusuf Al Qaradawi :

Ulama Muslim berpengaruh Mesir, Yusuf al-Qaradawi, telah mengeluarkan fatwa yang menegaskan bahwa setiap tentara Libya yang memiliki kesempatan untuk menembak pemimpin Moammar Gaddafi harus melakukan itu ‘demi membebaskan Libya dan rakyatnya dari kejahatan’.

“Saya disini memfatwakan siapapun  di dalam angkatan bersenjata Libya yang mampu dan memiliki kesempatan menembakkan peluru ke Gaddafi harus melakukannya,” kata Qardawi yang sebelumnya bermukim di Qatar, kepada telivisi Al Jazeera.

Ia juga menyerukan tentara Libya “untuk tidak mematuhi perintah menyerang terhadap rakyatnya sendiri”. Ia juga mendesak duta besar Libya di seluruh dunia untuk memisahkan diri dari rezim Gaddafi.

Qaradawi mendukung rakyat Libya dan menyeru mereka tetap meneruskan perlawanan dengan konsekuensi apa pun, termasuk berapa pun martir yang mungkin tumbang. Ia menekankan bahwa balasan Tuhan sudah dekat dan Tuhan akan membalas Gaddafi baik di dunia maupun di masa nanti atas ketidakadilan dengan hukuman setimpat.

Ia meminta pula rakyat Libya untuk tetap ‘teguh dan sabar menghadapi ketidakadilan’. Tak luput, ia mendesak negara-negara Arab untuk memberi dukungan kepada rakyat Libya yang berada dalam tekanan. al Qaradawi juga mengajak pemuda Tunisia dan Mesir untuk mendukung gerakan rakyat di Libya.

Terkenal di seantero Timur Tengah atas beberapa kali fatwa kontroversialnya atau dekrit keagamaan, ulama berusia delapan puluh tahun itu mendadak menjadi selebriti dunia dalam dunia Arab karena tampil dalam siaran agama di Al Jazeera.

Barat menuding Qaradawi mendukung ‘terorisme’ karenai ia menyetujui serangan bunuh diri yang dilakukan warga Palestina. Inggris dan AS telah berulang kali menolak memberikan visa masuk ke negara kepada Qaradawi.

Yusuf Qaradawi lama tinggal dalam pelarian Qatar sebelum kembali ke Mesir begitu Hosni Mubarak mengundurkan diri. Keberadaan ulama itu dilarang pemerintah Mesir setelah pembunuhan terhadap Anwar Sadat.

Sumber: http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/internasional/11/02/22/165435-fatwa-yusuf-al-qaradawi-darah-gaddafi-halal-

Ini fatwa ulama’ al Azhar tentang kematian Qoddafy:

افتت لجنة الفتوى بالأزهر الشريف بمصر بأن القذافي لن يكون شهيدا لو مات في ليبيا. وأرجعت ذلك لأن حكمه ديكتاتوري يقوم على الاستبداد، كما أنه سفك الدماء وقتل الأبرياء ونهب خيرات بلاده.
Komite Fatwa Al-Azhar di Mesir mengatakan bahwa Gaddafi tidak akan menjadi sahid jika ia mati di Libya , disebabkan  pemerintahannya  diktator otoriter, melakukan pertumpahan darah dan pembunuhan orang tak bersalah dan penjarahan hasil  negaranya.
جاءت فتوى الأزهر ردا على تصريحات العقيد الليبي معمر القذافي، المطارد من ثوار ليبيا منذ اندلاع ثورة 17 فبراير (شباط) في ليبيا، والتي قال فيها إنه إذا مات في بلاده سيكون شهيدا.
Fatwa Al-Azhar  datang dalam menanggapi pernyataan Kolonel Muammar Gaddafi yang di usir  para pemberontak Libya sejak pecahnya revolusi Februari 17 di Libya, dimana dia mengatakan bahwa jika ia mati di negaranya akan menjadi sahid.
ورفض علماء أزهريون ما جاء على لسان القذافي، معتبرين أن الشهيد هو من يُقتل في سبيل الله من أجل الدفاع عن دينه ورد العدوان عن وطنه وعن الإسلام والمسلمين، مؤكدين أن ذلك لا ينطبق على القذافي الذي يقوم باستباحة دم شعبه المسالم الذي قاد الثورة الليبية.
Ulama  al azhar menolak  kata-kata Gaddafi, mengingat sahid adalah orang  yang dibunuh di jalan  Allah untuk membela agama-Nya untuk melawan agresi ke tanah air dan membela  Islam dan Muslim. Mereka menekankan bahwa ini tidak berlaku untuk Gaddafi, yang menghalalkan  darah umat-Nya  yang memimpin revolusi Libya.

Read more: http://mantankyainu.blogspot.com/2011/10/fatwa-ulama-al-azhar-tentang-kematian.html#ixzz1bmHEmBd9

Bahkan Mufti besar Libya pun sebut Gaddafy kafir:

أعلن الشيخ الصادق الغرياني مفتى الديار الليبية أنه لا يجوز شرعا إقامة الصلاة على القذافي في مساجد المسلمين، أو إقامة صلاة الجنازة من قبل عامة المسلمين وشيوخ المسلمين والعلماء والأئمة على معمر القذافي، طبقاً نشرته صحيفة “الأهرام” المصرية.

Mufti besar Libya, Syaikh Sadiq al-Ghariany, mengatakan bahwa Gaddafi adalah seorang kafir, haram dishalati di masjid-masjid Muslimin./ alittihad.ae

Para tokoh-tokoh agama saling berbeda pendapat atas jasad mantan pemimpin Libya Muammar Gaddafi, dengan beberapa di antara mereka mengutuk apa yang mereka sebut pelecehan terhadap mayatnya, sementara yang lain telah menyatakan dia seorang kafir, dan karenanya tidak berhak untuk dikuburkan secara Islam.

Syaikh Mahmud Asyur dari Akademi Riset Islam Al-Azhar di Mesir, mengatakan: “Islam melarang menyalahgunakan mayat setiap manusia. Dalam Islam, orang harus menghormati martabat mayat.”

Sementara itu, Pastor Koptik Alkomos Abdul Maih mengatakan, “Mayat pada dasarnya suci. Sebuah deskripsi sederhana tentang apa yang terjadi terhadap mayat Gaddafi, adalah bahwa hal itu bertentangan dengan semua norma dan standar hak asasi manusia.”

Pada hari Sabtu lalu, di Misrata, warga yang penasaran berbondong-bondong untuk hari kedua mengunjungi sebuah pusat perbelanjaan untuk melihat jasada mantan pemimpin Libya. Aksi menonton mayat ini dipandang oleh beberapa ulama sebagai bertentangan dengan hukum Islam, dimana jasad harus dikubur sesegera mungkin.

Namun, Mufti besar Libya, Syaikh Sadiq al-Ghariany, mengatakan bahwa Gaddafi adalah seorang kafir, dan shalat jenazah untuknya di masjid atau oleh Syaikh masyarakat Muslim, dan ulama melawan hukum Islam.

Ghariany mengatakan pada hari Minggu kemarin (23/10) dalam sebuah fatwa – dan disiarkan oleh media Libya, bahwa Gaddafi selama hidupnya melawan syariah Islam dan banyak kata-kata dan perbuatannya selama berkuasa menunjukkan bahwa ia bukanlah seorang Muslim.

Pendapat yang berlaku dalam syariah Islam adalah bahwa seorang Muslim tidak boleh melawan hukum yang ada di dalam Al-Quran atau Sunnah dan hal itu semuanya itu dilanggar oleh Gaddafi.

Ghariany melanjutkan dengan mengatakan, “Ada alasan yang sah untuk tidak menshalatkan dia, yang hal tersebut menjadi contoh bagi para pemimpin yang lain.”

Dia menambahkan bahwa Gaddafi mungkin bisa dikubur di pemakaman Muslim, namun dimandikan dan dishalatkan hanya oleh keluarga dan kerabatnya.

Ghariany mengatakan mantan penguasa diktator tersebut harus dikubur dalam sebuah makam tak bertanda untuk menghindari terjadin keretakan di antara rakyat Libya dan agar makamnya tidak menjadi tempat yang disucikan.(fq/amay)

Dan sampai sekarang (sekarang Qoddafy telah mati), tidak ada klarifikasi dari pihak Qoddafy untuk mengakui kesalahannya dan rujuk pada pemahaman Islam yang benar sesuai tuntunan alQuran dan as-Sunnah. Sehingga dengan demikian, kondisi keimanan Qoddafy pun masih dipertanyakan. Dan alangkah naifnya melihat kenyataan yang demikian itu, ulama sekaliber KH Muhammad Arifin Ilham membuat status yang demikian mendukung Qoddafy.

Sumber: http://www.eramuslim.com/berita/dunia/mufti-besar-libya-syaikh-sadiq-al-ghariany-sebut-gaddafi-telah-kafir-dan-haram-dishalatkan.htm

Ini salah satu komentar dalam status Ustadz Arifin Ilham:

Kolonel Muammar Gaddafi memang memiliki daftar kekejaman tersendiri. Pada tahun 1983, aktivis Hizbut Tahrir Libya pernah dieksekusi mati olehnya di sekolah-sekolah, universitas, di depan para guru, dosen, murid, mahasiswa, bahkan di depan keluarga dan anak-anak mereka sendiri. Padahal pada realitanya mereka hanya meluruskan pandagan Gaddafi yang kerap melecehkan Islam.

Gaddafi misalnya pernah menyebarkan pendapat yang meragukan kebenaran hadits. Ia menganggap semua hadits itu palsu (maudlu) dan tidak ada yang merupakan wahyu Allah SWT. Sehingga ia tidak mau menerapkan hukum yang terkandung dalam hadits. Tidak hanya itu, Gaddafi juga berkali-kali menghilangkan nyawa warganya yang tidak setuju dengan kebijakannya. Mereka ditangkap, dipenjara, lantas disiksa.

Syekh Anwar Al Awlaki -kama nahsabuh- mengatakan setidaknya seribu mujahidin dijebloskan ke penjara oleh pemimpin yang telah berkuasa 42 tahun itu. “Dia (Gaddafi) melakukan eksekusi, yang mungkin paling brutal pernah kami saksikan, atas 1.200 tahanan di penjara Abu Salim. Mereka sudah dipenjara, lalu dieksekusi dalam waktu kurang dari tiga jam,” begitu kata Mohammed al-Abdalla, aktivis Libya era 70-an.

Lantas bagaimanakah pandanganAsy Syahid-kamaa nahsabuh- Syaikh DR. Abdullah Azzam terhadap Mumammd Gaddafi. Kita ketahui beliau telah malang melintang di medan dakwah dan jihad dalam perlawanannya terhadap imperialisme Barat. Berikut adalah perkataan beliau yang ditujukan kepada para ulama tentang Gaddafi : “Ketika anda bertanya kepada para ulama’ : “Apa yang akan kalian fatwakan terhadap Qaddafy yang tidak menyisakan satu pun pemuda muwahhid (yang teguh memegang tauhid) kecuali akan dijebloskan ke dalam penjara. Apa yang akan kalian fatwakan tentang orang ini (Gaddafi) yang telah nyata-nyata kafir kepada Allah senyata dan seterang siang hari serta ingkar kepada sunnah Rasulullah -shollallohu ‘alaihi wa sallam-. Apa yang akan kalian fatwkan wahai ulama yg mulia ?” “Apakah dia masih muslim?” “Saya tidak yakin ada agama yang mau menerima orang seperti ini yang kedzalimannya sudah di luar batas, dan barangsiapa yang mau menerima kedzaliman seperti ini, ia telah berdosa di dunia ini dan ia akan menerima adzabnya di akhirat kelak ” (Syaikh Abdullah Azzam : Al Jihad : Fiqhun Wa Ijtihadun hal 195 – 196)

Komentar oleh: Princes Leei

Lantas bagaimana dengan kebaikan-kebaikan Qoddafy selama ini sebagaimana yang dimuat dalam situs : http://kabarislam.wordpress.com/2011/10/21/muammar-khadafi-pemberontak-libya-dan-kafir-harbi-as-dan-nato/ ?? Dan bagaimana pula dengan pemberontak Qoddafy, apakah mereka bisa disebut pejuang Islam ataukah pemberontk ??

Dan bagaimana menurut Anda ?? 😕

Tinggalkan komentar